5. Jelaskan pengertian framework audit sistem informasi ?
Dalam Manajemen Teknologi Informasi atau Manajemen TI ada banyak standar TI atau framework TI yang digunakan secara internasional. Standart atau framework ini dibuat biasanya merupakan hasil kolaborasi pakar atau expert di bidangnya masing-masing dan merupakan ekstraksi dari good practices atau best practices yang selama ini dimanfaatkan dalam bidang teknologi informasi. Dengan demikian kita tak perlu lagi trial and error untuk mendapatkan formulasi memadukan proses bisnis dan kegiatan TI yang terbaik.
Standart IT atau framework TI ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa layanan TI bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan dan strategis bisnis, memiliki kualitas pelayanan yang efisien dan efektif, mengoptimalisasikan kualitas dan kuantitas layanan, memastikan bahwa budget yan di keluarkan efektif, menjamin tingkat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan, dsb. Secara umum standart dan framework digunakan untuk memastikan bahwa sumberdaya TI (termasuk SDM-nya) dikelola untuk memberikan pelayanan yang optimal, efisien, efektif, dan aman.
Berikut ini adalah standar atau framework yang paling banyak digunakan dalam pengembangan Manajemen Teknik Informasi :
COBIT
COBIT yang merupakan singkatan dari Control Objectives for Information and Related Technology, dimiliki dan didukung oleh ISACA. Pertamakali di luncurkan pada tahun 1996 sebagai COBIT. Versi yang terbaru saat ini adalah COBIT 2019 namun hingga saat ini COBIT 5 masih digunakan secara luas sebagai framework TI untuk Tata Kelola TI. Di mana COBIT 5 merupakan gabungan dari framework COBIT 4.1, VAL IT 2.0, dan Risk IT.
COBIT merupakan framework TI yang digunakan untuk membantu kita dalam mengoptimalisasikan value atau nilai suatu organisasi enterprise melalui TI dengan cara menjaga keseimbangan antara realisasi keuntungan, optimalisasi risiko, dan pemanfaatan sumberdaya. Kerangka kerja TI ini mengcover baik bisnis maupun unit TI dalam keseluruhan organisasi. Memberikan model maturity atau model kematangan proses dan metriknya untuk mengukur apakah organisasi TI telah mencapai tujuannya. Sebagai tambahan, COBIT juga menjaga keseimbangan antara kebutuhan stakeholder baik internal maupun eksternal.
ITIL
ITIL, singkatan dari Information Technology Infrastructure Library, merupakan seperangkat guideline (petunjuk) dan best practices untuk kebutuhan IT Service Management (ITSM) atau Manajemen Layanan Teknologi Informasi (MLTI). Merupakan framework TI yang dikeluarkan oleh AXELOS Limited. ITIL fokus pada penyelarasan IT services atau layanan TI sesuai kebutuhan bisnis dan mendukung proses inti. Terdiri dari lima volume : Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation and Continual Service Improvement.
Kerangka kerja TI seperti ITIL ini dapat di adaptasi dan diaplikasikan kepada seluruh jenis bisnis dan lingkungan organisasi. Meliputi pentunjuk untuk identifikasi, perencanaan, delivering, dan supporting layanan TI. Jika sukses di adopsi makan ITIL dapat meningkatkan kualitas layanan, dan pada gilirannya dapat menjadi alat mitigasi bagi risiko bisnis dan disrupsi layanan, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, dan membuat suatu sistem yang efektif secara biaya bagi pengelolaan kebutuhan terhadap layanan.
CMMI
Framework CMMI merupakan singkatan dari Capability Maturity Model Integration, merupakan model yang sudah terkenal secara global sebagai model referensi yang dikembangkan melalui best practices yang memberikan petunjuk untuk meningkatkan proses yang dapat memenuhi target bisnis dari suatu organisasi. Model ini dikembangkan oleh pakar di industri, pemerintahan, dan Software Engineering Institute (SEI).
CMMI meningkatkan proses suatu organisiasi dengan menunjukkan keuntungan terukur dari tujuan bisnis dan visinya. Suatu organisasi dapat mengorganisasikan dan memprioritaskan metodologi, SDM, dan aktivitas bisnisnya melalui kerangka kerja yang diberikan oleh CMMI. Kerangka kerja ini mendukung koordinasi antar aktivitas yang multidisiplin dan pemikiran yang sistematis.
PMBOK
Kepanjangan dari PMBOK adalah Guide to the Project Management Body of Knowledge, adalah suatu guideline yang secara internasioal diakui untuk digunakan sebagai metode manajemen proyek dan merupakan produk dari PMI (Project Management Institute), PMBOK adalah standar yang secara luas diterima dan diakui sebagai basis untuk keseluruhan metode manajemen proyek.
PMBOK memberikan deskripsi yang mendalam mengenai isi dan pokok-pokok yang secara fundamental membahas mengenai manajemen proyek, namun fokusnya tidak pada soalan mengenai saran implementasi teknis. Berkaitan dengan petunjuk praktis justru diberikan oleh kerangka yang lain seperti PRINCE2. Pada intinya PMBOK terdiri dari 5 proses dasar : Initiating, Planning, Executing, Controlling and Monitoring, and Closing.
PRINCE2
PRINCE2 merupakan singkatan dari Projects IN a Controlled Environment, merupakan standar de facto untuk metode manajemen proyekyang dimiliki oleh UK Cabinet Office. PRINCE2 merupakan komplemen dari model PMBOK dengan menyediakan petunjuk yang sifat berbasis proses dan praktis berikut dengan template yang siap digunakan oleh Manajer Proyek dan Group Project Steering untuk setiap fase yang berbeda dari proyek. PRINCE2 memastikan kontrol yang lebih besar terhadap sumberdaya serta manajemen yang efektif terhadap risiko bisnis dan proyek.
Sebagai contoh, tujuh prinsip dari PRINCE2 menyatakan bahwa proyek harus dijalankan melalui suatu proses siklus berikut : proyek harus memiliki justifikasi bisnis, definisi yang jelas untuk setiap peran dan tanggungjawab pada setiap fase dan proses, dikelola dala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar