Desain web itu rumit. Kita harus mempertimbangkan banyak hal saat
merancang sebuah situs web, dari tampilan visual (bagaimana tampilan
situs web) ke desain fungsional (bagaimana situs web bekerja).
Saat ini, website sudah makin menjadi kompleks. Sama seperti fashion,
desain website pun selalu berubah-ubah mengikuti tren. Di tahun 2018 ini
saja, sudah ada prediksi tren-tren website designapa saja yang akan banyak Anda lihat di berbagai website.
Tentu saja dengan semakin kompleks desain web di jaman sekarang, semakin
sulit juga bagi Anda para web developer untuk membangun sebuah website
dari nol. Ide-ide klien sendiri pun sudah semakin rumit dan
bermacam-macam. Maka dari itu, Anda memerlukan cara perencanaan dan
langkah-langkah kerja yang bisa membantu Anda untuk mengerjakan proyek
desain web dengan lebih efisien.
8 Langkah Web Desain yang Efisien
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu faktor paling
penting di industri desain saat ini adalah mengatur workflow atau alur
kerja agar Anda bisa bekerja dengan efisien. Untuk dapat melakukan
pekerjaan yang efisien, Anda tentunya memerlukan waktu untuk menyusun
pekerjaan Anda. Dengan membagi-bagi pekerjaan dalam beberapa tahapan,
Anda tetunya bisa menjadi lebih produktif dalam pengerjaan dan
penyelesaiannya.
Setiap orang dan desainer memang memiliki proses desain yang mereka rasa
paling enak dan paling produktif. Di artikel kali ini, kami akan
membahas workflow atau alur kerja desain yang efisien untuk membantu
Anda para designer. Apalagi bagi kalian yang men-desain dan
mengembangkan website. Ada lima langkah yang akan dibahas di artikel ini
yaitu, mendengarkan
kebutuhan client, melakukan riset, mengumpulkan ide, dan sketch desain
website, buat wireframe dan style tiles, kemudian buat prototype desain
web sebelum Anda membangun dan mengembangkan website itu sendiri. Kelima langkah ini diharapkan dapat membantu Anda untuk mendesain dan mengembangkan sebuah website dengan sukses dan efisien.
Kebutuhan client
Desainer web sering berpikir tentang proses desain web dengan fokus pada
hal-hal teknis seperti wireframes, kode, dan manajemen konten. Namun
desain yang hebat bukan saja tentang cara Anda mengintegrasikan tombol
media sosial atau bahkan visual yang menarik. Desain hebat sebenarnya
adalah membuat situs web yang sesuai dengan strategi menyeluruh.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui tujuan dari website ini. Apa yang sebenarnya klien inginkan dari website ini? Sebelum
memulai perencanaan desain Anda, Anda harus mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari klien Anda. Semakin Anda tahu banyak, semakin
cepat Anda bisa mengerjakan desain web-nya.
Dengarkan ide mereka
Biasanya klien tidak akan langsung memberi tahu Anda apa yang mereka
inginkan, Anda biasanya harus menanyakannya kepada mereka. Mereka ingin
Anda bisa memvisualisasikan apa yang mereka inginkan dari brief yang
sudah mereka berikan. Ada juga klien yang kesulitan untuk menyampaikan
dan mengkomunikasikan yang mereka mau. Oleh karena itu, penting bagi
Anda untuk menanyakan klien pertanyaan-pertanyaan mengenai bisnis
mereka. Anda harus memastikan mood seperti apa yang mereka inginkan, apa
yang mereka suka, dan tidak suka.
Kuesioner Klien
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah meminta klien Anda untuk
mengisi sebuah kuesioner tentang desain website yang mereka inginkan.
Anda bisa memulai dengan menuliskan pertanyaan penting apa saja yang
bisa membantu Anda untuk memulai sebuah proyek. Misalnya, apa tujuan
dari website ini? Siapa target audiencenya? Siapa saja competitor klien
Anda? Apa yang klien Anda harap pengunjung website lakukan saat berada
di website mereka?
Pastikan Anda mengirimkan kuis ini sebelum Anda mulai membuat proposal. Jika Anda ingin melihat contoh, Anda bisa melihat form kuesioner desain ini.
Agar lebih mudah, Anda juga bisa membuat kuesioner ini menggunakan
Google Docs sehingga bisa diakses dimana saja dengan mudah oleh Anda
maupun klien Anda.
Setelah klien Anda mengisi kuis ini, Anda bisa mengirimkan proposal dan
membahas budget, project scope, timeline, dan kepemilikian. Setelah
proposal disetujui, Anda sudah bisa mulai mengerjakan proyek tersebut.
Riset, Ide, dan Sketch
Bagian ini adalah salah satu bagian tersulit dalam suatu proyek. Ada
banyak desainer di luar sana yang langsung menggunakan Photoshop atau
Illustrator dan memulai proses desain. Padahal, ada baiknya Anda
menggambarkan dulu desain web seperti apa yang Anda ingin buat di atas
kertas.
Mulai Sketching
Menulis – atau mungkin dalam kasus ini menggambar – ide Anda di sebuah
kertas adalah cara yang efisien dalam proses brainstorming. Ambil waktu
yang Anda butuhkan untuk berpikir dan mulai sketching ide apapun yang
muncul di kepala Anda. Anda juga tidak perlu langsung menggambar layout
desain web dengan detail. Anda bisa membuat bentuk-bentuk seperti
lingkaran dan kotak. Nantinya, ide-ide Anda bisa saja mulai bermunculan
dengan natural. Jangan lupa untuk menuliskan atau menggambar ide apapun
yang muncul di kepala Anda di mana saja.
Kompilasikan inspirasi Anda
Inspirasi juga penting dan bisa sangat membantu dalam proses desain web.
Anda bisa memulai dengan menyiapkan sebuah folder bookmark di browser
Anda. Mulai research dan kemudian simpan berbagai halaman web yang Anda
kira relevan. Jangan sampai Anda menjiplak elemen atau ide dari website
ini karena itu akan dianggap sebagai plagiasi. Cari website yang memiliki desain paling menarik dan cocok dengan kebutuhan klien Anda.
Kemudian tulis apa yang Anda suka dan tidak suka dari desain web
tersebut, baik layout, warna, bentuk, animasi, dan sebagainya. Dengan
begini, Anda bisa mendapatkan inspirasi bentuk layout dan tampilan untuk
website klien Anda.
Kenali competitor bisnis klien Anda
Ada baiknya Anda juga melihat desain website competitor bisnis klien
Anda. Anda bisa mempelajari desain web dari competitor local maupun
international dan pelajari isi-isinya. Elemen apa saja yang mereka semua
miliki? Ini tentunya hal-hal yang harus Anda masukkan ke website Anda.
Apa yang Anda rasa harusnya mereka miliki tetapi tidak ada? Ini adalah
hal-hal yang bisa Anda masukkan ke website klien Anda. Selain itu, Anda
juga bisa membaca artikel kami tentang 10 elemen penting desain website.
Wireframe
Wireframe adalah blueprint website Anda. Ini adalah hal yang membantu
memberikan website Anda struktur visual. Beberapa desainer memiliki
kecenderungan untuk memasukkan elemen desain ke wireframe. Ini sebaiknya
tidak dilakukan karena wireframe sebenarnya dimaksudkan untuk memberi
tahu Anda dimana elemen diletakkan, bukan bagaiman desain website ini
akan kelihatan nantinya. Wireframe juga sebaiknya ada di mode grayscale
agar Anda focus 100 persen ke layout desain web tersebut.
Untuk memulai, Anda memang membutuhkan pen dan kertas. Tulis dulu semua
elemen yang akan Anda masukkan ke halaman web. Setelah itu susun mereka
di halaman webnya. Anda bisa melakukan penyusunan ini dengan menggambar
di kertas atau menggunakan tools wireframe seperti Proto.io, wireframe.cc, dan bahkan Photoshop.
Di bawah ini adalah salah satu contoh wireframe yang lengkap :
Untuk melihat proyek lengkapnya, Anda bisa mengunjungi halaman Behance ini.
Wireframe sendiri harus memiliki hal-hal di bawah ini:
Letak Elemen
Anda tentunya tidak bisa memulai website Anda tanpa tahu dimana Anda
ingin meletakkan berbagai eleman yang sudah Anda rencanakan. Oleh karena
itu, Anda harus tahu dimana Anda ingin meletakkan berbagai elemen.
Hirarki Informasi
Sitemap yang memiliki banyak link bisa jadi membingunkan untuk seorang
klien dan bahkan untuk desainer. Dengan meletakkan sitemap, Anda akan
dapat melihat bagaimana halaman-halaman itu terlihat di website Anda.
Dengan begini, Anda bisa melakukan penyesuaian sebelum Anda sudah
bergerak terlalu jauh ke depan.
Interaktif
Ketika Anda membuat sebuah wireframe, Anda juga harus bertanya:
bagaimana elemen ini akan berinteraksi satu sama lain? Apakah pengunjung
website akan mau menghabiskan waktu lebih banyak di website Anda?
Apakah pengunjung website dapat dengan mudah menavigasi websitenya? Di sinilah user experience akan sangat berperan.
Perencanaan Konten
Setelah kerangka situs web Anda tersedia, Anda dapat mulai dengan aspek yang paling penting dari situs yaitu konten tertulis.
Konten sendiri memiliki dua tujuan penting:
Mendorong keterlibatan dan tindakan
Pertama, konten melibatkan pembaca dan
mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan sebuah situs. Ini dipengaruhi oleh konten itu sendiri
(tulisan), dan bagaimana materi itu disajikan (tipografi dan elemen
struktural).
Konten yang singkat, tajam, dan menarik menarik perhatian mereka dan
membuat mereka mengklik ke halaman lain. Bahkan jika halaman Anda
membutuhkan banyak konten, Anda perlu dengan benar “memotong” konten
tersebut dengan memecahnya menjadi paragraf pendek yang dilengkapi
dengan visual. Dengan begitu artikel Anda dapat tetap terasa ringan dan
menarik.
Search Engine Optimisation
Konten juga meningkatkan keterlihatan situs untuk mesin telusur. Praktik
pembuatan dan peningkatan konten agar mendapat peringkat yang baik
dalam pencarian dikenal sebagai search engine optimization, atau SEO.
Mendapatkan kata kunci dan frasa kunci Anda sangat penting untuk
kesuksesan situs web manapun. Salah satu tools yang dapat Anda gunakan
adalah Google Keyword Planner. Alat ini menunjukkan volume pencarian
untuk kata kunci dan frasa target potensial, sehingga Anda dapat
mengasah apa yang sebenarnya manusia cari di web. Karena mesin pencari
menjadi semakin canggih, konten Anda juga harus bisa mengikuti
kecanggihan mesin pencari. Google Trends juga berguna untuk
mengidentifikasi istilah yang benar-benar digunakan ketika mereka
mencari. Untuk tahu lebih banyak tentang kedua tools Google ini, Anda
bisa membaca Panduan Google Keyword Planner dan Google Trends kami.
Proses desain pun juga harus focus pada perancangan situs web seputar
SEO. Kata kunci yang Anda ingin peringkat perlu ditempatkan di tag judul
– semakin dekat ke awal, semakin baik. Kata kunci juga harus muncul di
tag H1, meta description, dan konten isi.
Konten yang ditulis dengan baik, informatif, dan kaya kata kunci lebih
mudah diambil oleh mesin telusur, yang semuanya membantu membuat situs
lebih mudah ditemukan.
Biasanya,
klien Anda akan menghasilkan sebagian besar konten, tetapi penting bagi
Anda untuk memberi mereka panduan tentang kata kunci dan frasa apa yang
harus mereka sertakan dalam teks.
Untuk tahu lebih banyak tentang kinerja halaman pada mesin pencari, Anda bisa membaca artikel kami tentang Search Engine Optimisation atau SEO.
Style Tiles
Style tiles atau yang lebih dikenal dengan nama style guides atau
panduan style adalah kumpulan desain untuk visual branding sebuah web
yang biasa berisi font, warna, dan element interface yang akan membantu
menyampaikan identitas website ini kepada pengunjung website. Style
tiles juga biasa sesuai dengan diskusi client. Elemennya biasa terdiri
dari logo, typography, warna, dan voice brand itu sendiri. Berikut ini
adalah contoh Style Tiles.
Kenapa Anda harus menggunakan style tiles?
Visualisasi Konsep
Membuat sebuah style tiles akan membantu menerjemahkan mood, feeling,
dan nada website yang akan Anda buat. Ini juga akan mempermudah Anda
untuk melihat apakah website ini sudah sesuai dengan permintaan klien
Anda. Selain itu, ini juga akan membantu Anda melihat dengan lebih jelas
bagaimana sebaiknya Anda menggunakan elemen desain agar klien bisa
mengerti desain Anda.
Menjaga konsistensi
Style tiles dapat membantu Anda menjaga konsistensi dalam tampilan
website Anda. Misalnya dengan warna, Anda tahu colour scheme apa yang
ingin Anda gunakan agar website Anda memiliki warna yang senada dan
cocok. Dengan begini, Anda bisa bekerja dengan lebih mudah dan
konsisten.
Efisiensi waktu
Mendesain style tiles akan memudahkan Anda untuk menunjukkan kulit dari
desain website tersebut. Dengan begitu, jika klien merasa ada yang
kurang atau ingin melakukan perubahan, Anda tidak perlu mengulang proses
desain website-nya. Anda tinggal mengupdate style tiles Anda dan
kemudian menunjukkannya lagi kepada klien.
Prototype
Membangun sebuah website sebenarnya hampir sama seperti membangun rumah;
wireframe berperan seperti floor plan dan interior desainnya berupa
style tiles. Setelah Anda membuat wireframe dan style tiles, Anda hanya
tinggal menggabungkan keduanya. Dengan menggabungkan keduanya, Anda
akan melihat tampilan website Anda.
Prototyping adalah proses dimana Anda membangun model website Anda
sebelum Anda membangun websitenya. Beberapa desainer suka mendesain
prototype desain website mereka dengan Photoshop. Jika Anda tidak
terlalu suka Photoshop, Anda juga bisa menggunakan framework web
seperti inVision dan UXpin.
Prototype sendiri terdiri dari tiga langkah, yaitu:
Prototype
Mengimplementasikan style tiles ke layout sambil mengadaptasi tampilan
dan fungsionaitas dengan user experience. Ini dilakukan untuk
memastikan bahwa desain web Anda tetap terlihat menarik tetapi mudah
dinavigasi dan digunakan.
Test
Step ini adalah langkah yang sangat penting. Di langkah ini, Anda akan
mengevaluasi apakah website Anda sesuai dengan kebutuhan dan ekspetasi
klien. Anda bahkan bisa membagikan prototype dengan pengguna Anda untuk
mengetes interaktifitas dan user experiencenya.
Fine Tune
Di langkah ini, Anda bisa melakukan perubahan dan peningkatan kinerja
website tersebut. Proses ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama,
semuanya tergantung dengan berapa kali Anda bertemu dengan client untuk
mem-finalkan permintaan desainnya.
Testing Website
Setelah visual dan konten situs siap, website Anda siap untuk diuji.
Uji secara menyeluruh setiap halaman untuk memastikan semua tautan
berfungsi dan situs web dimuat dengan benar di semua perangkat dan
browser. Kesalahan mungkin disebabkan oleh kesalahan pengkodean yang
kecil, dan meskipun seringkali sulit untuk menemukan dan memperbaikinya,
lebih baik lakukan sekarang daripada menyajikan situs yang rusak kepada
publik.
Jangan lupa juga untuk memeriksa halaman meta judul dan deskripsi.
Bahkan urutan kata-kata dalam judul meta dapat mempengaruhi kinerja
halaman pada mesin pencari.
Launch website Anda
Jika semua sudah siap, sekarang saatnya untuk bagian favorit semua orang
dari proses desain web: Ketika semuanya telah benar-benar diuji, dan
Anda senang dengan tampilan websitenya, Anda tinggal meluncurkan website
Anda.
Jangan berharap ini akan langsung berjalan dengan sempurna. Mungkin
masih ada beberapa elemen yang perlu diperbaiki. Desain web adalah
proses yang berkelanjutan dan membutuhkan management yang konstan.
Desain web – dan benar-benar, desain secara umum – adalah tentang
menemukan keseimbangan yang tepat antara bentuk dan fungsi. Anda perlu
menggunakan font, warna, dan motif desain yang tepat. Tetapi cara orang
bernavigasi dan mengalami situs Anda sama pentingnya.
Perancang yang terampil harus berpengalaman dalam konsep ini dan mampu
membuat situs yang berjalan di antara bentrokan yang rumit antara
keduanya.
Hal penting yang perlu diingat tentang tahap peluncuran bukan berarti
Anda sudah selesai dengan projek ini. Proyek desain web sendiri bisa
dibilang tidak pernah selesai. Setelah situs dirilis, Anda dapat terus
menjalankan pengujian pengguna pada konten dan fitur baru, memantau
analisis, dan memperbaiki pesan branding Anda.
Simpulan
Di artikel ini, kami telah membahas proses desain website yang efisien.
Dengan mengikuti alur kerja ini, Anda diharapkan dapat merencanakan
project desain web Anda di depan, mencegah berbagai hal yang dapat
menghalangi alur kerja Anda, dan yang terpenting mengerjakan proyek
dengan lebih efisien. Langkah selanjutnya adalah bagian pengembangan.
Jika Anda memiliki keterampilan untuk mengembangkan situs web Anda maka
prosesnya harus Anda ketahui. Jika tidak, maka Anda memerlukan seorang
pengembang web atau web developer untuk mengaplikasikan web desain Anda
ke website klien Anda. Semoga artikel ini membantu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar